Kejadian macet parah saat libur long week end di Puncak Bogor dan berbagai tempat rekreasi membuat saya bertanya, ‘Apakah healing harus seperti ini?’
Istilah healing atau liburan menjadi popular beberapa tahun terakhir ini. Dengan tingkat stres yang semakin tinggi, mulai dari pekerjaan yang menumpuk, tanggung jawab keluarga, hingga masalah keuangan, berbagai tekanan bisa hadir dalam kehidupan sehari-hari. Healing menjadi kerinduan hampir semua orang.
Sering kali, kita merasa perlu menunggu akhir pekan atau waktu liburan untuk beristirahat dan melepaskan beban. Namun, dari sudut pandang psikologi dan bahkan rohani, meredakan stres tidak harus menunggu momen istimewa seperti itu.
Justru, pelepasan stres secara sederhana dan terjangkau setiap hari sangatlah penting untuk menjaga kesehatan mental, fisik, dan spiritual.
Dalam psikologi, stres dianggap sebagai reaksi tubuh dan pikiran terhadap tuntutan atau tekanan yang dirasakan. Stres yang tidak diatasi dan dibiarkan menumpuk dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik.
Penelitian menunjukkan bahwa stres kronis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, gangguan tidur, depresi, dan kecemasan. Oleh karena itu, manajemen stres setiap hari menjadi penting untuk menjaga keseimbangan hidup.
Dalam perspektif Alkitab, mengelola stres bukan hanya soal menjaga kesehatan mental dan fisik, tapi juga aspek spiritual. Alkitab mengajarkan pentingnya menyerahkan kekhawatiran dan beban kita kepada Tuhan.
Dalam Matius 11:28-30, Yesus berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." Ayat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan mengundang kita untuk menyerahkan semua tekanan hidup kita kepada-Nya dan menemukan kelegaan yang sejati.
Stres yang dipendam terlalu lama tidak hanya berdampak pada tubuh, tetapi juga pada jiwa kita. Dalam Amsal 12:25, dikatakan bahwa “kekuatiran dalam hati membungkukkan orang.”
Kekhawatiran yang terus-menerus bisa menekan roh dan jiwa kita, menghalangi kita merasakan sukacita dan kedamaian yang diberikan Tuhan.